Posted in

tak ada asa yang ku kenali
kini hidup terasa sunyi di hati
hanya ada gejolak tsunami
meski diri terliat berdiri......
sungguh...
aku kini berkulit duri.
ingin ku mengahirinya
tapi ku takut dengan murkanya
gunung bagaikan kapas
manusia seperti anai-anai yang berterbangan
bumi di luluh lantahkan.
ku takut...
ku takut murkamu tuhan.
sekelilingku ramai
ramai teman dan sahabat
tentu pula oleh sang kekasih
tapi...
tapi...
aku tak bisa pungkiri
hatiku sepi cahayamu illahi rabbi.
aku takut...
aku takut...
aku takut...
aku takut untuk meneruskan hidup.