Posted in
1. Buatlah
skema atau kerangka berpikir anda dalam menyimpulkan kepemimpinan pendidikan
dalam organisasi pendidikan !
2. Jelaskan
tahapan pengambilan keputusan oleh seorang pemimpin dalam organisasi pendidikan
!
3. Buatlah
power point min. 5 slide menggunakan B.Inggris tentang kepemimpinan !
JAWABAN
:
Sumber
Refrensi:
2.
Tahapan pengambilan keputusan:
A.
Perumusan Keputusan
1.
Identifikasi Masalah
Masalah yang harus mendapat perhatian
adalah masalah-masalah mendasar yang mempunyai dampak luas dan menyeluruh bagi
anggota dan bagi organisasi. Masalah-masalah ini disebut dengan “generic
problems”. Masalah biasa tidak perlu diputuskan oleh eksekutif, tapi cukup oleh
pimpinan tingkat yang lebih rendah berdasarkan aturan organisasi yang berlaku.
Identifikasi masalah generik ini tidak perlu ditunjang oleh data yang lengkap,
sebab bila data yang lengkap harus terkumpul dahulu, maka tidak akan ada suatu
keputusan. Keputusan dapat dimulai dari judgment rasional dari seorang
pemimpin.
2.
Perumusan Tujuan
Tujuan untuk masalah-masalah yang
generik harus dirumuskan secara umum dan mendasar, yang kemudian diterjemahkan
kedalam tujuan-tijuan yang lebih operasional yang disebut dengan objektif.
Setiap objektif perlu pula dijabarkan kedalam target-target baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif. Suatu “decision tree” perlu dikembangkan
sehingga jangkauan dampak dan lingkup suatu keputusan dapat diketahui dengan
jelas.
3.
Identifikasi Alternatif Solusi
Alternatif solusi atau pemecahan
untuk suatu masalah sangat penting karena setiap masalah tidak mungkin
dipecahkan hanya oleh suatu cara pemecahan saja. Alternatif-alternatif ini
diperlukan untuk sampai kepada pilihan keputusan yang tepat dengan resiko yang
sangat minimal. Identifikasi alternatif solusi ini ditentukan oleh: latar
belakang pendidikan, pengalaman hidup, tingkat kecerdasan, kemampuan
antisipatif, kemampuan berfikir kedepan, imaginasi, cita-cita, kreativitas, dan
kemampuan untuk melihat secara jeli setiap resiko dan dampak serta peluang yang
mungkin diciptakan oleh suatu alternatif keputusan tertentu.
4.
Penentuan Kriteria Pemilihan Alternatif Solusi
Kriteria suatu alternatif
pemecahan sangat sulit dikembangkan secara pasti, karena sangat bergantung
kepada kondisi dan visi pembuat dan pelaksana keputusan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Namun demikian kriteria umum dapat diungkap seperti
dibawah ini:
a)
Alternatif solusi itu harus tepat untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan
b)
Altertnatif solusi itu harus jelas dampak, resiko dan peluang
yang mungkin diciptakan
c)
Alternatif solusi itu harus feasible untuk
dilaksanakan
d)
Alternatif solusi itu harus tidak bertentangan dengan nilai,
etika, moral yang dipegang oleh anggota organisasi dan oleh organisasi.
e)
Alternatif solusi itu harus membawa perubahan bagi organisasi
menuju yang lebih baik dari keadaan sekarang.
5.
Penentuan Pilihan Alternatif Solusi (Keputusan)
Penentuan pilihan solusi
atau keputusan ini dalam tahapan pembuatan keputusan merupakan tahapan yang
sangat kritis dan sangat menentukan. Pembuat keputusan atas dasar semua pilihan
yang tersedia, dengan berbagai resiko, dampak dan peluang akhirnya harus sampai
pada suatu titik pilihan keputusan. Pilihan ini harus diambil dengan
kecermatan, kejelian, keberanian, tanggung jawab, dan komitmen yang besar.
Tanpa sikap-sikap seperti itu suatu keputusan tidak akan mempunyai makna apa-apa.
Sikap seperti inilah yang menciptakan berbagai dinamika dan perubahan dalam
suatu organisasi.
B.
Implementasi Keputusan
1.
Legalisasi Keputusan
Langkah ini diperlukan
dalam suatu proses pembuatan keputusan sebagai suatu cara untuk memperoleh
keabsahan dan komitmen serta dasar hokum dari suatu keputusan sehingga seluruh
anggota, unsur-unsur pimpinan dan seluruh jajaran organisasi terikat untuk
melaksanakan keputusan itu. Legalisasi ini diwujudkan berdasarkan ketentuan
yang diberlakukan dalam suatu organisasi.
2.
Plan of actions
Atas dasar keputusan
formal organisasi yang secara hukum memperoleh kekuatan, maka rancangan
oprasional atau plan of action dapat disusun. Plan of action mencakup hal-hal
sebagai berikut:
a)
Objective dan sasaran operasional
b)
Penentuan tugas dan tanggung jawab bagi setiap, personel yang
terlibat
c)
Mekanisme organisasi dalam melaksanakan keputusan termasuk
mekanisme pengawasan
d)
Penentuan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk setiap
kegiatan, termasuk sumber dana
e)
Time-line dari langkah awal hingga langkah review dan
evaluasi
3.
Sosialisasi dan Komunikasi
Langkah ini dipandang
strategis untuk memasyarakatkan keputusan agar setiap orang memahami dalam
rangka memenangkan dukungan untuk upaya yang mengandung pembaharuan. Tujuan
yang perlu dicapai adalah support atau dukungan dari segenap anggota
atau masyarakat organisasi terhadap upaya yang akan dilaksanakan. Sosialisasi
dan komunikasi ini harus dirancang secara sistematik untuk menciptakan kondisi
dan suasana yang favourable. Kritikan dan resistansi harus diantisipasi dan
langkah-langkah penanggulangannya sudah harus disiapkan. Keseluruhan jalur
komunikasi organisasi dan media teknologi yang diperlukan harus dimobilisir
sedemikian rupa sehingga suasana yang favourable itu dapat diciptakan. Winning
the support dari masyarakat begitu penting untuk ikut mendorong terwujudnya
hasil yang diharapkan.
4.
Action
Tahapan ini merupakan
titik tumpu untuk keberhasilan tahapan implementasi keputusan. Tahapan action
ini merupakan ”putting thing into practice”. Keseluruhan persiapan
termasuk mekanisme organisasi yang telah disusun dicoba untuk bekerja
melaksanakan keputusan yang telah diambil. Koordinasi, Komunikasi, dan kerja
sama adalah kunci dari kelancaran proses implementasi ini.
5.
Pengawasan
Pengawasan adalah salah
satu unsur yang dapat dimanfaatkan untuk membantu kelancaran implementasi.
Pengawasan ini mencakup pemantauan atau monitoring, evaluasi dan intervensi
untuk meluruskan apa yang ditemui tidak sesuai dengan ketentuan dan aturan yang
telah ditentukan. Pengawasan ini dapat dilakukan oleh aparat yang ditunjuk
untuk itu, atau langsung oleh unsur pimpinan kepada bawahannya.
6.
Review dan evaluasi
Review adalah kaji ulang
setiap langkah dan tahapan yang telah dilaksanakan sedangkan evaluasi adalah
proses penilaian untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas manajemen
dalam rangka melaksanakan keputusan. Kegiatan ini tidak harus menunggu hingga
keseluruhan langkah implementasi selesai, tapi dapat dilaksanakan secara terjadwal
dan kontinue dalam rintangan waktu yang telah ditentukan. Dengan sistem review
dan evaluasi seperti ini keseluruhan gambaran proses implementasi dapat di
ketahui tingkat kemajuannya, kesulitannya dan hambatannya, karena itu
langkah-langkah teknis untuk mengatasi semua persoalan dapat disusun secara
sistemik dan sistematik.
Proses
pembuatan keputusan pada tingkat kelembagaan seperti diuraikan di atas
merupakan faktor dominan dalam menentukan manajemen kualitas lembaga. Prosedur
pembuatan keputusan itu banyak dipengaruhi oleh persepsi dan pemahaman dan
wawasan terhadap peran dan fungsi pembuatan keputusan dalam meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah. Styles tersebut dapat melahirkan prosedur pembuatan
keputusan yang cenderung dipengaruhi oleh fungsi managerial yang cenderung
authoritative, dapat berbentuk shared decision making process. Faktor yang
turut menentukan proses pembuatan keputusan di atas tampaknya amat kondisional
dan setiap saat dapat berubah tergantung kepada tingkat kematangan dan kualitas
para guru yang merupakan kekuatan pendukung dan pelaksana dalam manajemen
sekolah dan dalam proses pendidikan di sekolah itu.